May 29, 2003
Rasa Sayang Dan Cinta

Sampai saat ini gw masih bingung membedakan rasa sayang dengan rasa cinta.
Bukan berarti gw skarang jadi anti cinta nih. Gw tetep berkeyakinan bahwa pada dasarnya manusia itu harus hidup berpasangan.
Tapi apakah nantinya kehidupan berpasangan itu akan berlandaskan cinta atau tidak, kan belun tentu.

Ada temen yang ngirim wiseword tentang 'arti' cinta ke gw. Tapi yang ada malah bikin gw tambah bingung
Di salah satu paragraf itu ditulis gini,
" Cinta itu selfish. Aku hanya bisa mencintainya bila secara tulus ia mencintai, menilai, menghargai, dan menghormati diriku sendiri. Bila aku kosong, maka yang bisa aku berikan adalah kekosonganku".
Aneh kan? Sedangkan (katanya) cinta itu harusnya memberi, menerima, dengan ikhlas, tanpa mengharapkan imbalan apa2.

Gw nga begitu saja bisa percaya sama cinta. Apakah dengan hidup secara sah dengan lawan jenis bisa dikatagorikan sudah membentuk mahligai cinta? Bisa saja kita mengikat diri dengan alasan "cinta", padahal yang terjadi dalam diri kita adalah suatu ketergantungan atas kehadiran pasangan kita.

Mungkin pada dasarnya hanyalah karena kita takut hidup sendirian. Dengan perasaan memiliki seseorang, kita akan merasa aman. Kehadiran pasangan mengisi kekosongan jiwa kita. Seperti terjadi pada kehidupan sehari2, sesorang akan menemani kita, mendengarkan kita hingga akhirnya kita jadi terbiasa. Rutinitas, bisa menimbulkan kebiasaan. Lalu ketika seseorang itu pergi, kita langsung limbung, hampa, sedih. Dan tanpa kita sadari, kita menyebut kehilangan itu "cinta". Keyakinan pada perasaan itu akan membuat kita mengira bahwa kita telah jatuh cinta.

Lalu apakah memang sedemikian gampangnya menjabarkan arti cinta? Apakah dengan merasakan sesuatu yang 'lain', itu artinya kita sudah jatuh cinta? Bukan hanya rasa 'mebutuhkan"?

Membingungkan, karena pada dasarnya cinta itu tidak bisa dibedakan.
Karena kalau memang cinta itu tidak terbagi, mengapa harus ada kata cinta pada orang tua, cinta pada tanah air, cinta pada lingkungan, dan cinta2 lainnya? Lalu mengapa harus ada perselingkuhan? Maka salahkah jika kita dapat mencintai dua, tiga, empat hati?

Lalu kenapa jika (katanya) cinta itu indah, tapi seringkali pada akhirnya cinta itu membuat sedih?

lalu kalo sudah timbul rasa cinta, rasa sayang ditempatkan pada urutan keberapa?
Bukankah rasa sayang bisa timbul setelah lebih dekat dengan orang itu? Rasa itu kan tidak bisa timbul begitu saja.

Jadi apakah bisa bilang, saya sayang, tapi saya tidak cinta. Saya cinta, tapi blun tentu saya sayang. Apa begini, saya cinta, tentu dong saya sayang. Gimana sih
2 rasa itu berkaitan. Tidak bisa kita mendefinisikan 2 hal yang berkaitan, menjadi satu persatu yang berbeda.

Seperti juga kita tidak bisa menyentuh cinta, hanya bisa merasakan...



author : Angie

catatan kaki :
Angie a.k.a. Nji tuh temen gw yang heboh bener tapi ga kosong kepala dan terutama hatinya..
still me @ 11:36 AM and your

leon!E ~ Jan'2006