Gang sempit, akses menuju rumahku, biasanya bernuansa merah dan putih. Maklumlah, gang itu diapit tiga buah SD. Pagi ini, mataku menangkap pemandangan 'Kartini-Kartini' kecil lengkap dengan bunga anggrek dalam genggaman mereka.

Jadi teringat waktu aku sendiri masih SD. Bedanya, jika anak gadis lain beruntung bisa memakai busana Kartini, aku -dengan prototype tinggi+besar untuk ukuran anak SD dan memiliki model rambut seperti anak lelaki- kebagian memakai busana pahlawan nasional lainnya. Coba tebak aku 'menjadi' siapa? Sisingamangaradja !
No, I'm not kidding.. :)

Sejak mengenal Hari Kartini, membaca berbagai macam buku mengenai Kartini dan surat-suratnya, hingga saat ini, aku sadar bahwa memperingati hari ini adalah penting. Betapa tidak, dengan hadirnya Kartini, bangsa ini dapat diajak untuk mengerti bahwa perempuan pun, terlepas dari kodratnya sebagai pendamping lelaki, butuh pendidikan dan penghargaan yang sejajar dengan lelaki.

Di Indonesia, walaupun belum seimbang, banyak perempuan yang sukses di bidangnya, bahkan di bidang-bidang yang mayoritas dikuasai oleh kaum lelaki. Seperti seorang kakak kelas ku di SMA, seorang perempuan, kini bekerja di sebuah tambang batubara di Australia. Ohyah, ada juga 'Kartini' yang bekerja di rumah. Pernah mendengar nama seorang Tias Tatanka ? Salah seorang idolaku, cantik, ramah, istri yang baik, ibunda yang baik, dan penulis hebat. Menurutku, Mbak Tias bisa dijadikan role-model jika ingin melihat Kartini masa kini.

Akupun bersyukur bisa memperoleh banyak kesempatan yang sejajar dengan lelaki sepanjang aku sekolah dan bekerja. Semoga kedepannya, makin banyak kesempatan terbuka bagi perempuan Indonesia untuk memiliki pendidikan dan penghargaan yang sejajar dengan lelaki.


Closing-nya agak buru-buru, aku baru sadar telah meninggalkan HP di rumah. Wah, sungguh Kartini yang ceroboh.. :)

Selamat Hari Kartini !