Nusa Dua, Juli 2000
Hi Baby, apa kabarmu ?
Terima kasih kartu ulang tahunnya.
Ya, aku tahu maksudmu mengirimkan kartu itu. Supaya aku tidak melupakan ulang tahunmu kan ? Hahaha...
Tentu aku tak pernah bisa lupa. Bagaimana mungkin ? Kita berulang tahun di bulan yang sama.
Bagaimana ulang tahunmu tahun ini ? Maaf, tahun ini aku kembali melewatkan ulang tahunmu.
Seperti tahun kemarin, tahun kemarinnya, tahun kemarinnya lagi, ...
Benar-benar kekasih yang buruk ya ?
Aku kembali menghitung waktu. Kapan terakhir aku melihatmu ? April tahun kemarin ? Ya.
Terima kasih untuk hari-hari itu. Untuk sesaat aku merasa bersamamu lebih berharga daripada kebebasanku selama ini.
Sayang... Saat itu aku hampir tidak menemukan bintang di matamu.
Aku tahu lelaki itu. Yang mengambil bintang di matamu. Yang memberi mendung itu. Yang pernah mengambilmu dariku.
Maaf, aku marah. Aku pergi.
Tapi kau mengerti aku. Aku akan selalu kembali.
Ah... entah kapan aku akan melihatmu lagi. Tapi jika saatnya tiba, aku ingin bintang-bintang itu sudah tak bersaput mendung.
Jangan tanyakan kapan. Aku yakin, kaupun takkan bertanya. Kita akan kembali bertemu.
Entah kapan.
Selamat ulang tahun, Baby.
ps. aku masih bersama dia.
-anak gang sebelah.
Hey Belanda, aku harap kau selalu bahagia. Ya, kita akan kembali bertemu.
Dan jangan kuatir.
Seseorang hampir berhasil menguraikan mendung itu. Bintang-bintang itu akan menjadi miliknya. :)